Senin, 26 Mei 2014

YouTube Dikecam karena Terapkan Kebijakan Streaming Berbayar

ilustrasiCALIFORNIA - Komunitas niaga musik independen mengecam tindakan YouTube atas kebijakan layanan streaming musik yang akan diterapkan anak perusahaan Goolge tersebut dalam waktu dekat.

Selama ini, YouTube diketahui sebagai sumber layanan online audio visual terbesar yang tidak dipungut biaya alias gratis, namun sejumlah laporan menunjukkan perusahaan ini berencana membuat layanan berbayar untuk bersaing langsung dengan layanan-layanan seperti Spotify, penyedia streaming berbayar yang berbasis di Swedia.

Kebijakan itu berbunyi bahwa YouTube akan membebankan dana USD5 (dengan iklan) hingga USD10 (tanpa iklan) kepada para penggunanya.

Dilansir melalui Bworldonline, Sabtu (24/5/2014), Worldwide Independent Network (WIN)  kecewa lantara YouTube akan menghapus konten video milik mereka, terkecuali mereka mengikuti kebijakan yang diterapkan. WIN adalah organisasi yang mewakili komunitas musik independen global.

Sebelumnya dilaporkan bahwa pihak YouTube telah melakukan negoisasi dengan beberapa perusahaan besar seperti, Sony, Warner, dan Universal terkait dengan pengambilan kebijakan tersebut. Akan tetapi belum mencapai kata sepakat dengan dengan sejumlah label independen.

Sementara itu pihak WIN menjelaskan, kontrak yang saat ini ditawarkan oleh situs yang didirkan pada 2005 tersebut, kepada label independen, sangat tidak menguntungkan mereka.

“Anggota kami adalah sejumlah perusahaan kecil yang bergantung pada berbagai aliran pendapatan yang diinvestasikan untuk bakat baru," kata Alison Wenham, CEO WIN. Tentu saja, kata Alison ini bukan cara yang adil dalam berbisnis.

0 komentar:

Posting Komentar