Nenek moyang manusia sebenarnya bukan berasal dari Afrika, klaim para
ilmuwan setelah menemukan bahwa pendahulu manusia tersebut bisa saja
melakukan perjalanan dari Asia.
Meskipun secara luas diterima bahwa manusia berevolusi di Afrika,
sebenarnya pendahulu pertamanya mungkin menduduki benua tersebut setelah
berkembang di tempat lain, menurut penelitian tersebut.
Klaim tersebut dibuat setelah suatu tim peneliti mengeluarkan dari perut
bumi fosil-fosil antropoid yang merupakan kelompok primata termasuk
manusia, kera dan monyet di Dur At-Talah, Libya. Demikian seperti yang
dikutip dari Telegraph, Rabu (27/10/10).
Para paleontolog menemukan bahwa di antara fosil-fosil berumur 39 juta
tahun tersebut ada tiga jenis famili primata antropoid yang semuanya
hidup di wilayah itu kira-kira pada waktu yang sama.
Hanya sebagian kecil antropoid manapun yang diketahui ada di Afrika selama periode ini yang dikenal sebagai zaman Eosen.
Hal ini bisa menunjukkan jarak yang sangat besar pada catatan fosil
Afrika yang mungkin hanya memberikan petunjuk tentang jumlah penelitian
arkeologi yang dilakukan di wilayah tersebut, kata para ilmuwan, atau
spesies tersebut menduduki Afrika dari benua lain pada waktu itu.
Karena evolusi tiga spesies
tersebut memakan waktu yang sangat lama, ditambah lagi dengan
kekurangan catatan fosil di Afrika, tim peneliti tersebut menyimpulkan
bahwa Asia kemungkinan besar merupakan tempat asalnya.
Seperti yang ditulis di jurnal Nature, para ahli mengatakan bahwa mereka meyakini migrasi dari Asia merupakan teori yang paling masuk akal.
Christopher Beard dari Museum Sejarah Alam Carnegie di Pittsburgh
mengatakan: "Jika gagasan kami benar, kolonisasi awal Afrika oleh
antropoid ini merupakan peristiwa yang benar-benar penting yang
merupakan salah satu titik kunci dalam sejarah evolusioner kita.
"Pada waktu itu, Afrika merupakan sebuah benua pulau; saat para
antropoid ini muncul, tak ada sesuatu pun di pulau tersebut yang bisa
menandingi dengan mereka.
"Hal tersebut membawa pada suatu periode pembedaan evolusioner yang
sukses di antara para antropoid, dan salah satu garis silsilah tersebut
menghasilkan manusia.
"Jika nenek moyang antropoid pertama kita tidak sukses bermigrasi dari Asia ke Afrika, kita tidak akan ada."
Dia menambahkan: "Situs fosil baru yang luar biasa ini di Libya
menunjukkan kepada kami bahwa di pertengahan Eosen yaitu 39 juta tahun
lalu, ada kebinekaan mengagumkan dari para antropoid yang tinggal di
Afrika, mengingat hanya sebagian kecil antropoid yang diketahui berasal
dari Afrika sebelum waktu tersebut.
"Kemunculan mendadadak kebinekaan seperti itu menunjukkan bahwa
antropoid-antropoid tersebut mungkin menduduki Afrika dari tempat lain.
"Tanpa bukti lebih awal di Afrika, saat ini kami mencarinya ke Asia sebagai tempat hewan-hewan ini pertama kali berkembang."
Senin, 18 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar