Minggu, 23 Maret 2014

Usia 76 Tak Halangi Bill Cosby Pakai Instagram

Bill Cosby (Foto: Twitter)AUSTIN - Komedian lawas Bill Cosby mengunggah foto instagram pertamanya pada Senin di event South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat. Usia 76 tahun tidak menghalanginya untuk tetap eksis di jejaring dunia maya.

Dilansir Mashable, Selasa (11/3/2014), Bill membintangi tayangan komedi berbahasa Inggris, yang pernah diputar di salah satu stasiun televisi Indonesia, The Cosby Show. Di acara SXSW, ia mengunggah foto instagram pertama kalinya sebelum ia tampil di panggung standup show' Funny or Die.

Pria kelahiran Philadelphia, 12 Juli 1937 ini mengatakan Instagram akan membantu dia merespon dan menyampaikan hal untuk penggemar lebih cepat. Menurutnya, jejaring sosial berbeda dengan 'fan clubs' yang lebih populer saat ia masih berusia muda.

Ia juga mengatakan bahwa Twitter merupakan hiburan terbaik bagi penggemar yang pernah digunakannya. "Semua itu tampaknya mengambil dari layanan surat tua. Dan, kini segalanya (diselesaikan dalam waktu) 15 detik," tuturnya, yang merasakan manfaat dari penggunaan jejaring sosial di internet.

Ia memiliki akun Twitter @BillCosby serta instagram.com/billcosby. The Cosby Show pernah populer pada 1984 hingga 1992 dengan dirinya sebagai produser tayangan komedi tersebut. (ahl)

Asal Muasal Susunan Huruf di Keyboard Komputer Tak Teratur


Christopher Latham Sholes, seorang yang merancang tombol papan ketik (foto: Ist) Christopher Latham Sholes, seorang yang merancang tombol papan ketik (foto: Ist) APAKAH Anda menyadari bahwa susunan huruf yang tertera pada keyboard komputer tidak teratur atau acak-acakan, tetapi bisa membuat hasil tulisan rapih dan cepat. Selama ini, Anda mungkin hanya asik mengetik, tetapi tidak terpikirkan bagaimana sejarahnya awal si pencipta menyusun kata dari A sampai Z.

Ya, dialah Christopher Latham Sholes, seorang yang merancang tombol papan ketik yang sekarang disebut dengan istilah QWERTY. Mengapa keyboard Qwerty, karena keyboard yang dimulai dari susunan kata yang tertera di atas kiri papan keyboard.

Sebenarnya, penciptaan keyboard (Papan Ketik) komputer diilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya pada waktu itu masih dalam bentuk mesin ketik. Kotak, jarak huruf yang satu ke satunya jauh, terbuat dari besi bercampur kayu. Dan itu disesuaikan dengan bentuk dan ukuran tangan manusia di zaman itu.

Sejarahnya, awal pertama tercipta tahun 1868, Christopher menyusun berdasarkan abjad, dan itu menghasilkan ketikan cepat. Akan tetapi, karena terlalu cepatnya, sampai-sampai Christopher menemui masalah. Seringkali saat tombol ditekan, batang-batang huruf (slug) yang menghentak pita itu saling mengait/tersangkut antara satu dengan yang lainnya.

Christopher terus memikirkan solusinya. Hingga akhirnya dia melakukan percobaan dengan mengacak-acak susunan kata yang tertera. Kembali dia membongkar itu papan mesin ketiknya untuk mengubah susunan kata.

Setelah melakukan beberapa percobaan, ia menemukan kombinasi yang paling dianggap sulit untuk digunakan dalam mengetik.Tujuannya untuk menghindari kesalahan-kesalahan mekanik yang sering terjadi sebelumnya.

Degan kata lain, apa yang diciptakan Christopher dengan QWERTY-nya pada 1873, bukanlah susunan yang efisien, karena menyebabkan orang pada waktu itu kesulitan dalam mengetik dan juga lamban.

Namun begitu, sang pencipta punya keyakinan model QWERTY adalah yang paling tepat. Tahun 1973 susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai input komputer dan kemudian diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International Standar Organization). Christopher resmi mematenkan hasil karyanya di hadapan publik dunia.

Pria kelahiran Mooresburg, Pennysvania, Amerika Serikat, 14 Februari 1819 ini, menjadi terkenal setelah karyanya kini banyak digunakan publik internasional. Christopher meninggal pada 17 Februari 1890 setelah berjuang melawan tuberkulosis selama sembilan tahun, dan dimakamkan di Hutan Rumah Pemakaman di Milwaukee. Selain pencipta mesin tik, ia juga dikenal sebagai penerbit surat kabar dan juga politisi.

Perkembangan di Indonesia
Publik Indonesia bisa dikatakan terlambat dalam penggunaan komputer dengan model QWERTY. Dahulu, Indonesia hanya mengenal yang namanya papan mesin ketik, manual tanpa menggunakan listrik. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pun ditulis dengan menggunakan mesin ketik manual.

Baru setelah tahun 1980 hingga 1990-an, masuklah teknologi komputer yang menggunakan keyboard QWERTY. Ketika akan mencetak hasil tulisan pun langsung bisa di mesin yang bernama printer.

Bila ada kesalahan, tidak perlu lagi kesulitan untuk menghapusnya, cukup di layar komputer saja. Waktu itu, meski komputer sudah masuk, masih banyak orang Indonesia yang tetap menggunakan mesin ketik, karena hemat listrik dan tidak sulit mengoperasikannya seperti di komputer.

Baru setelah memasuki tahun 2000-hingga sekarang ini, perkembangan teknologi terus mendominasi publik Indonesia. Semua sudah menggunakan laptop, tablet atau smartphone yang mengunakan tombol QWERTY untuk bekerja.

Bahkan teknologi tidak hanya sampai disitu, muncul teknologi layar sentuh. Kehadiran layar sentuh bukan mengganti atau menggeser posisi papan ketik, tetapi sebagai alternatif dalam menggunakan teknologi berbasis komputer.  Tetapi, lagi-lagi Indonesia selalu tertinggal dari negara-negara maju lainnya yang sudah lebih cepat menggunakan teknologi tersebut. (

UNTUKMU SAHABAT



by; Apad


Ketika dunia terang, alangkah semakin indah jikalau ada sahabat disisi. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada sahabat menemani. Saat semua terasa sepi, begitu senangnya jika ada sahabat disampingku. Sahabat. Sahabat. Dan sahabat. Ya, itulah kira-kira sedikit tentang diriku yang begitu merindukan kehadiran seorang sahabat. Aku memang seorang yang sangat fanatik pada persahabatan.

Namun, sekian lama pengembaraanku mencari sahabat, tak jua ia kutemukan. Sampai sekarang, saat ku telah hampir lulus dari sekolahku. Sekolah berasrama, kupikir itu akan memudahkanku mencari sahabat.

Tapi kenyataan dengan harapanku tak sejalan. Beragam orang disini belum juga bisa kujadikan sahabat. Tiga tahun berlalu, yang kudapat hanya kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan. Memang tak ada yang abadi di dunia ini. Tapi paling tidak, kuharap dalam tiga tahun yang kuhabiskan di sekolahku ini, aku mendapatkan sahabat. Nyatanya, orang yang kuanggap sahabat, justru meninggalkanku kala ku membutuhkannya. “May, nelpon yuk. Wartel buka tuh,” ujar seorang teman yang hampir kuanggap sahabat, Riea pada ‘sahabat’ku yang lain saat kami di perpustakaan. “Yuk, yuk, yuk!” balas Maya, ‘sahabatku’. Tanpa mengajakku Kugaris bawahi, dia tak mengajakku.

Langsung pergi dengan tanpa ada basa-basi sedikitpun. Padahal hari-hari kami di asrama sering dihabiskan bersama. Huh, apalagi yang bisa kulakukan. Aku melangkah keluar dari perpustakaan dengan menahan tangis begitu dasyat. Aku begitu lelah menghadapi kesendirianku yang tak kunjung membaik. Aku selalu merasa tak punya teman. “Vy, gue numpang ya, ke kasur lo,” ujarku pada seorang yang lagi-lagi kuanggap sahabat. Silvy membiarkanku berbaring di kasurnya.

Aku menutup wajahku dengan bantal. Tangis yang selama ini kutahan akhirnya pecah juga. Tak lagi terbendung. Sesak di dadaku tak lagi tertahan. Mengapa mereka tak juga sadar aku butuh teman. Aku takut merasa sendiri. Sendiri dalam sepi begitu mengerikan. Apa kurangku sehingga orang yang kuanggap sahabat selalu pergi meninggalkanku. Aku tak bisa mengerti semua ini. Begitu banyak pengorbanan yang kulakukan untuk sahabat-sahabatku, tapi lagi-lagi mereka ‘menjauhiku’. “Faiy, lo kenapa sih ? kok nangis tiba-tiba,” tanya Silvy padaku begitu aku menyelesaikan tangisku. “Ngga papa, Vy,” aku mencoba tersenyum. Senyuman yang sungguh lirih jika kumaknai. “Faiy, tau nggak ? tadi gue ketemu loh sama dia,” ujar Silvy malu-malu. Dia pasti ingin bercerita tentang lelaki yang dia sukai. Aku tak begitu berharap banyak padanya untuk menjadi sahabatku.

Kurasa semua sama. Tak ada yang setia. Kadang aku merasa hanya dimanfaatkan oleh ‘sahabat-sahabatku’ itu. Kala dibutuhkan, aku didekati. Begitu masalah mereka selesai, aku dicampakkan kembali. “Faiy, kenapa ya, Lara malah jadi jauh sama gue. Padahal gue deket banget sama dia. Dia yamg dulu paling ngerti gue. Sahabat gue,” Silvy curhat padaku tentang Lara yang begitu dekat dengannya, dulu. Sekarang ia lebih sering cerita padaku. Entah mengapa mereka jadi menjauh begitu. “Yah, Vy. Jangan merasa sendirian gitu dong,” balasku tersenyum. Aku menerawang,” Kalau lo sadar, Vy, Allah kan selalu bersama kita. Kita ngga pernah sendirian. Dia selalu menemani kita. Kalau kita masih merasa sendiri juga, berarti jelas kita ngga ingat Dia,” kata-kata itu begitu saja mengalir dari bibirku. Sesaat aku tersadar. Kata-kata itu juga tepat untukku. Oh, Allah, maafkanku selama ini melupakanmu. Padahal Dia selalu bersamaku.

Tetapi aku masih sering merasa sendiri. Sedangkan Allah setia bersama kita sepanjang waktu. Bodohnya aku. Aku ngga pernah hidup sendiri. Ada Allah yang selalu menemaniku. Dan seharusnya aku sadar, dua malaikat bahkan selalu di sisiku. Tak pernah absen menjagaku. Kenapa selama ini aku tak menyadarinya? Dia akan selalu mendengarkan ‘curhatanku’. Dijamin aman. Malah mendapat solusi. Silvy tiba-tiba memelukku. “Sorry banget, Faiy. Seharusnya gue sadar. Selama ini tuh lo yang selalu nemenin gue, dengerin curhatan gue, ngga pernah bete sama gue. Dan lo bisa ngingetin gue ke Dia. Lo shabat gue. Kenapa gue baru sadar sekarang, saat kita sebentar lagi berpisah…” Silvy tak kuasa menahan tangisnya.

Aku merasakan kehampaan sejenak. Air mataku juga ikut meledak. Akhirnya, setelah aku sadar bahwa aku ngga pernah sendiri dan ingat lagi padaNya, tak perlu aku yang mengatakan ‘ingin menjadi sahabat’ pada seseorang. Bahkan malah orang lain yang membutuhkan kita sebagai sahabatnya. Aku melepaskan pelukan kami. “ Makasih ya, Vy. Ngga papa koki kita pisah. Emang kalau pisah, persahabatan bakal putus. Kalau putus, itu bukan persahabatan,” kataku tersenyum. Menyeka sisa-sisa air mataku. Kami tersenyum bersama. Persahabatan yang indah, semoga persahabatan kami diridoi Allah. Sahabat itu, terkadang tak perlu kita cari. Dia yang akan menghampiri kita dengan sendirinya. Kita hanya perlu berbuat baik pada siapapun. Dan yang terpenting, jangan sampai kita melupakan Allah. Jangan merasa sepi. La takhof, wala tahzan, innallaha ma’ana..Dia tak pernah meninggalkan kita. Maka jangan pula tinggalkannya.

Sabtu, 08 Maret 2014

Kisah Bocah 13 Tahun Pencipta Reaktor Nuklir


Jamie Edwards (Foto: Dailymail) Jamie Edwards (Foto: Dailymail) LANCASHIRE - Seorang kepala sekolah Priory Academy di Lancashire bertanya kepada salah satu muridnya yang berbeda, "Apa ini akan meledakkan sekolah kita?". Dan sang murid menjawab, "Jangan khawatir, Pak. Ini hanya reaktor nuklir."

Jamie Edwards, seorang bocah berusia 13 tahun yang bersekolah di Priory Academy, membuat percobaan kimia di laboratorium sekolah; sebuah reaktor nuklir. Ia berhasil menciptakan reaksi fusi yang merupakan proses di inti matahari ke dalam ruangan laboratorium sekolah.

Edwards menjadi manusia termuda yang bisa menciptakan helium melalui reaksi fusi nuklir. Yang dapat menghantam dua atom hidrogen secara bersamaan. "Ini aman," ucapnya santai pada kepala sekolahnya.

"Saya sedikit terkejut, dan saya akui saya merasa gugup ketika Jamie mempraktekkan ini, dan ia meyakinkan pada saya bahwa ini aman," kata sang kepala sekolah Jim Hourigan, seperti dikutip DailyMail, Jumat (7/3/2014).

Penelitian yang berhasil menciptakan reaktor nuklir ini menelan dana sumbangan hingga 3 ribu poundsterling. Sejumlah ilmuwan lain di seluruh dunia melakukan apa yang diciptakan oleh Edwards, namun dalam skala yang lebih besar, untuk menciptakan energi besar sebagai sumber daya.

Awalnya, Edwards merasa tergugah rasa ingin tahunya dan tertantang oleh karena seorang bocah berusia 14 tahun yang menciptakan reaktor nuklir. Dia adalah Taylor Wilson, remaja yang hanya beda selisih satu tahun dengan Edwards di Nevada yang menciptakan reaktor nuklir.

Edwards berhasil memecahkan rekor baru, sebagai bocah termuda pembuat reaktor nuklir dalam usia 13 tahun. Reaktor nuklir ini berhasil ia selesaikan seminggu sebelum ulang tahunnya yang ke-14.

Mulanya Edwards mendatangi laboratorium perusahaan nuklir untuk meminta bantuan melakukan penelitian. Tapi orang-orang dewasa itu mengira Edwards hanya bergurau.

Begitu pula nasib yang ia terima ketika mendatangi departemen pendidikan. Hingga akhirnya ia mendapat dana dari kepala sekolah dan mengerjakan penelitiannya dengan diawasi para ahli.

"Ini adalah sebuah pencapaian, dan ini benar-benar nyata. Saya tak percaya, bahkan teman-teman saya mengira saya gila," kisahnya. Pada 5 Maret 2014 kemarin, Edwards mendemonstrasikan hasil karyanya kepada para ahli. Ia menciptakan reaksi fusi dan berhasil menciptakan bintang dalam sebuah toples kaca. (ahl)

Wow! Jepang Juga Punya Desa Adat

Foto: amusingplanet Foto: amusingplanet SHIRAKAWA dan Gokayama merupakan dua desa yang berada di Jepang dan terletak di Prefektur Gifu dan Prefektur Toyama. Masing-masing dikenal sebagai rumah pertanian tradisional yang telah berusia lebih dari 250 tahun.

Rumah ini dikonstruksi dengan menggunakan jerami dan berada di kawasan dengan kemiringan yang cukup curam. Namun kawasan ini tetap aman untuk dihuni karena desain jerami memungkinkan rumah untuk menahan dan melepaskan berat hujan salju pada musim dingin.

Gaya arsitektur tradisional ini juga telah bertahan selama ratusan tahun karena lokasinya yang terpencil di kawasan hulu sungai Shogawa. Gaya hidup dan budaya desa ini tetap praktis tidak berubah selama bertahun-tahun setelah sebagian besar negara telah dimodernisasi. Banyak rumah-rumah di sini sudah melampaui usia 300 tahun. Dan yang tertua telah dibangun sekitar 400 tahun yang lalu.

Rumah berukuran besar biasanya mencakup 3-4 lantai beratapkan rendah. Hal ini dimaksudkan untuk rumah dengan jumlah keluarga cukup banyak. Di bagian bawah biasanya digunakan untuk tempat tinggal dari para petani untuk memproduksi ulat sutra untuk dijadikan benang.

Kemudian desa adapt tradisional ini kini menerima perhatian dari dunia dengan ditetapkannya sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada bulan Desember 1995. Desa ini juga dijadikan tujuan wisata populer bagi wisatawan lokal maupun asing.
(ftr)

Printer 3D Bantu Selamatkan Nyawa Pasien



(Foto: Ubergizmo) (Foto: Ubergizmo) CALIFORNIA - Printer 3D tidak hanya digunakan untuk kalangan manufaktur atau desainer, tetapi juga dalam dunia medis. Objek benda tiga dimensi yang dicetak bisa menyerupai persis bagian tubuh manusia.

Dilansir Ubergizmo, Selasa (28/1/2014), peneliti membuat saluran pernapasan atau trakea buatan dari mesin cetak 3D. Benda tiruan tersebut bisa membantu memudahkan pernapasan bagi pasien di rumah sakit.

Dr. Faiz Bhora dari St. Luke’s dan Roosevelt Hospitals bersama dengan tim penelitinya menaruh harapan besar menjadi yang pertama di dunia yang melakukan implantasi trakea buatan. Objek ini telah dicetak menggunakan material organik.

Kabarnya, saluran pernapasan buatan ini juga disematkan dengan sel induk untuk dapat tumbuh. Peneliti berharap bahwa implan objek 3D ini bisa sesuai ketika dimasukan ke dalam tubuh manusia.

Tahun lalu, printer 3D menyelamatkan seorang bayi di Amerika Serikat. Objek 3D ini dicetak dengan plastik bio-absorbable (serap), di mana perangkat akan membuka saluran pernapasan bayi tersebut sehingga memungkinkannya untuk bernafas secara normal kembali.

Bayi bernama Kaiba Gionfriddo didiagnosa menderita tracheobrochomalacia yakni penurunan saluran udara ke salah satu paru-paru. Sehingga, dapat menghambat seseorang saat mengeluarkan karbondioksida dan menghirup oksigen yang cukup.

“Material yang kami gunakan adalah pilihan yang sangat baik kualitasnya untuk proses ini. Dibutuhkan sekira dua sampai tiga tahun bagi trakea untuk beradaptasi dengan perangkat 3D yang kami tanamkan dalam tubuh,” jelas ahli biomedis di Michigan, Scott Hollister. (ahl)

Sepatu Anti-Lupa


(foto: GTX) (foto: GTX) CALIFORNIA - Peneliti berhasil membuat sepatu pintar yang dapat merekam jejak seseorang yang memakainya ke manapun ia pergi. Sepatu ini ditujukan untuk penderita penyakit Alzheimer atau penyakit lupa yang kerap tersesat dan lupa jalan pulang.

Perusahaan bernama GTX menciptakan sepatu yang menggunakan teknologi GPS untuk merekam jejak setiap langkah. Jejak yang dibuat oleh si pengguna akan terekam dan membentuk jalur yang telah dilaluinya, setiap langkah tersebut tersambung ke perangkat GPS. Teknologi ini dinamakan 'Smart Soles'.

Sebagaimana dilansir Ubergizmo, Sabtu (8/3/2014), sepatu berteknologi GPS ini dibuat khusus untuk para penderita Alzheimer. Penderita penyakit tersebut kerap bepergian dan kemudian tersesat tak tahu jalan pulang karena tak sanggup mengingat hal yang baru saja dilakukannya.

Sepatu ini dijual seharga USD299 dengan tambahan biaya paket layanan rekam jejak. Paket tersebut berkisar antara USD20 hingga USD40 untuk biaya rekam jejak langkah pengguna ke manapun ia pergi.